Melalui aplikasi ini, pengguna dapat melakukan percakapan pribadi, broadcast message, kirim foto, telepon, hingga video call. Aplikasi yang tersedia di Google Play Store ini sudah digunakan 350 ribu pengguna perangkat Android.
"Ditargetkan 5 juta pada tahun 2018," katanya saat peluncuran Callind. Fitur unggulan lain dari aplikasi ini adalah kemampuan untuk menemukan sesama pengguna Callind lain hingga radius 100km meski belum terhubung sebagai kontak.
Novi berharap aplikasi ini dapat diterima oleh pengguna di dalam negeri hingga di dunia, termasuk target 50 juta pengguna dalam tiga tahun.
Lebih lanjut ia menuturkan, aplikasi ini juga dapat menjadi sarana promosi dan pemasaran bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebab menggabungkan beragam platform, mulai dari chatting, forum, komunitas, hingga iklan dan jual beli produk.
“Kami sedang dalam proses pengembangan kerja sama dengan beberapa UMKM yang bergerak di sektor ritel yang ada di daerah nasional harapan kami bisa kerja sama dengan UMKM di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Novi juga mengatakan sampai saat ini Callind masih terus melakukan pembenahan dan perbaikan sistem serta pengenalan ke publik.
Karenanya, ia berharap saran dan kritik dari masyarakat agar Callind bisa semakin baik.
“Kami menyediakan media komunikasi dengan harapan bisa bermanfaat dan menjadi raja di negeri sendiri,” katanya.
Sekjen Kementerian Kominfo Farida Dwi Cahyarini juga mengapresiasi hadirnya Callind yang mewarnai startup di Indonesia.
"Ada anak muda di Indonesia, apalagi perempuan yang mampu membuat aplikasi dan mampu bersaing di luar negeri. Kami berharap Callind akan terus dikembangkan lagi," harapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar